|
DERA FIORENTINA AGATHA |
MENGENAL PAKAIAN ADAT WANITA SUKU DAYAK KAYAN UMAQ LEKAN
Jumlah sub suku dayak di pulau Kalimantan yang terdiri dari kurang lebih 405 sub suku yang masing - masing memiliki ciri khas dari tradisi budaya dan adat istiadatnya yang memiliki artinya tersendiri sehingga menjadi sebuah keunikan dan warna kehidupan manusia di kalimantan yang begitu menarik perhatian setiap orang untuk dapat mengenal dan melihat secara langsung kehidupan di pulau kalimantan.
Suku Dayak Kayan dari Apau Kayan adalah salah satu diantara beberapa golongan besar suku dayak yang ada di pulau kalimantan yang sudah lama di kenal dengan kekayaan seni dari ciri khas tradisi budayanya yang sangat unik baik itu di lihat dari seni budayanya yang meliputi tari - tarian, seni ukir atau kerajinan lainnya, musik tradisional, maupun busana adatnya yang sangat unik termasuk ritua-ritual adat serta sistem tatanan sosial masyarakat adat suku dayak kayan yang hidup di pulau kalimantan.
Ciri khas busana atau pakain adat suku dayak di pulau kalimantan adalah salah satu hal yang paling banyak mendapatkan perhatian dan daya tarik tersendiri bagi banyak orang yang datang berkunjung ke pulau kalimantan, dan jarang pula orang yang mengetahui bahwa semua ciri khas busana atau pakaian adat yang dapat kita lihat dari masing - masing sub suku dayak yang ada sesungguhnya memiliki makna dan artinya tersendiri sesuai dengan tradisi budaya dan adat istiadatnya masing - masing.
Namun dalam kesempatan kali ini kita akan mengulas untuk bisa mengenal lebih dalam lagi tentang Makna dan Arti Penting dari Busana atau Pakaian Adat Wanita Suku Dayak Kayan secara khusus yang sangat jarang sekali orang ketahui sebagai berikut :
Mahkota yang di pakai di atas kepala Wanita Suku Kayan bernama :
LAFUNG IPAN KULEH KALUNG INUQ NOPOQ DOK BATOQ ULOQ NYAGOQ DA’AN TU’AN BAW
yang merupakan sebuah mahkota berhiaskan taring-taring macan dan manik kecil yang dirajut membentuk ukiran dan di atasnya tertancap bulu-bulu ekor burung keramat atau ekor Rangkok Gading yang di ambil dari puncak pegunungan hutan Kalimantan, sebagai simbol kebesaran, kehormatan dan keanggunan Wanita Suku Kayan.
Busana Baju Adat Wanita Suku Kayan bernama :
BAYEANG TAKLIK MADEANG DAW PUDAI KALUNG ASOQ KLIDUNG BATUNG HANIT DAW NIDAN
yang merupakan sebuah baju tanda kebesaran wanita suku kayan yang di berikan oleh dewi dari khayangan sebagai pelindung dari setiap situasi yang dapat membahayakan tubuh manusia dan di baju tersebut terukir ukiran bermotif "Kalung Asoq" yang merupakan identitas golongan di antara semua suku sekaligus sebagai simbol kekuasaan, kejayaan dan kemasyuran suku dayak kayan.
Rok atau Busana Bawahan dari pakaian adat Wanita Suku Kayan bernama:
TA’AH KALUNG LASAN HULUNG TINGEANG
Merupakan sebuah rok atau busana bawah yang di penuhi hiasan – hiasan manik dengan gambar atau motif ukiran yang terdiri dari seluruh simbol – simbol yang mewakili seluruh kasta atau status sosial dalam kehidupan suku dayak kayan yang di lebur menjadi satu kesatuan sosial yang utuh tidak terpisahkan, dan ukiran - ukiran tersebut antara lain; Kalung Asoq, Kalung Lejau, Kalung Klunan, Kalung Bulan, Kalung Banah, Kalung Nubuq.
Kalung yang di pakai di leher Wanita Suku Kayan bernama:
SEBANGAN ABOQ HABUNG KULEH KALUNG INUQ LURAI IREANG MUJAN
yang merupakan sebuah Kalung Lariat yang yang di susun dari seluruh jenis - jenis manik berharga dan menjuntai hingga belahan dada Wanita Suku Kayan sebagai simbol kemakmuran dan pada bagian bawah kalung menjuntai terdapat buah kalung yang di gantung menbentuk sebuah kubah yang terbuat dari kayu kumut dan di balut dengan anyaman – anyaman manik kecil dengan motif susunan gerigi sebagai simbol kegigihan dan di bawahnya terdapat rumbai yang terbuat dari susunan manik - manik kecil sebagai simbol kelahiran dan peradaban kehidupan suku kayan.
Sabuk di pinggang Wanita Suku Kayan bernama:
TESAQ IPAN KELHAN KATUNG BLUAN
Merupakan sebuah sabuk pelindung jiwa yang akan menangkal setiap kutukan dan melindungi diri roh – roh jahat pembawa kematian, dan sabuk ini terbuat dari susunan manik – manik tua yang telah menjadi barang keramat karena usianya dan merupakan barang warisan turun – temurun dari leluhur Wanita Suku Kayan terdahulu. Pada bagian bawah lingkaran sabuk terdapat 30 pasang taring beruang hitam di susunan pertama, 12 pasang taring harimau di susunan kedua, dan di antara susunan kedua jenis taring yang berbeda terdapat 7 buah lonceng klinting di antaranya dan ketiga jenis barang tersebut merupakan sebuah simbol dari pergantian masa dalam siklus kehidupan yang juga berfungsi sebagai pusaka atau pagar pelindung jiwa.
Sepasang Gelang pada bagian atas lengan Wanita Suku Dayak Kayan bernama :
TAKIN KULEH KALUNG MERIT TUNGAI TU’AN IMAN
Merupakan sepasang gelang yang di hiasi taring macan yang di pasang di kedua sisi lengan atas tangan Wanita Suku Kayan sebagai simbol kekuatan dan ketangkasan wanita suku kayan menghalau segala rintangan.
Dua pasang Gelang pada pergelangan tangan Wanita Kayan bernama :
LEKUQ HULAU UTIQ MATAN LEJAU
Merupakan sebuah gelang yang terbuat dari batu giok berwarna putih sebagai simbol kesucian dan keseimbangan hidup manusia yang juga mampu menyembunyikan Wanita Suku Kayan dari penglihatan roh – roh jahat.
Sepasang gelang pada kaki Wanita Suku Kayan bernama :
LEKUQ UHING TILING BARAQ HENGAN USAN
Merupakan sebuah gelang berupa sabuk kecil yang terbuat dari manik - manik tanggung dengan ukuran lebar kurang lebih dua sampai tiga jari yang di lilit pada pergelangan bawah kaki Wanita Suku Kayan, dan pada bagian bawah gelang tersebut di gantung beberapa lonceng kelinting yang akan mengeluarkan suara gemerincing pada setiap derap langkah yang di percaya akan berfungsi sebagai sinyal atau pembawa kabar tentang suatu keadaan dalam situasi - situasi tertentu.
Bulu Ekor Burung Rangkok yang selalu di pakai saat menari bernama :
BULUN DATUN KIRAP TU'ING TINGEANG TILE
Merupakan sepasang susunan bulu ekor burung rangkok yang terdiri dari 30 helai bulu ekor pada masing - masing bagian sebagai simbol keselarasan dan tatanan kehidupan masyarakat adat di bawah hukum adat yang berlaku dalam kehidupan suku dayak kayan.
Itulah beberapa hal yang sangat jarang kita ketahui dari pakaian adat wanita suku dayak kayan yang selama ini sering kita lihat, agar kita tidak hanya mengenal pakaian ini bukan hanya dari sisi keunikan dan keindahannya saja, tapi terdapat makna - makna penting yang harus kita ketahui dan pahami dari tradisi ini.
Kiranya penjelasan ini dapat bermanfaat dan mampu menambah pengetahuan bagi kita semua, dan dalam kesempatan ini saya sebagai penulis menitipkan pesan kepada semua generasi - generasi muda dayak di pulau kalimantan ini supaya kita semua dapat terus memelihara dan melestarikan warisan kekayaan seni budaya kita masing - masing suku dayak di pulau kalimantan karena budaya adalah identitas dan harga diri kita yang mutlak perlu kita jaga dan pertahankan untuk anak cucu kita di generasi - generasi yang akan datang.
Oleh : Yusni Sofian (Ngeang Putra Kayan)
Mantap
BalasHapusThanks
Hapus