Puisi ini saya tulis pada tanggal, 21 Juli 2022 di Desa Miau Baru sebagai bahan pelengkap dalam pertunjukan seni untuk Perwakilan Duta Budaya dari Kabupaten Kutai Timur di ajang PEMLIHIHAN KANDA & DINDA DUTA BUDAYA KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2022 yang di selenggarakan di Kabupaten Berau pada tanggal 3 s/d 5 Agustus 2022 di Ballroom Hotel Bumi Segah Kota Tanjung Redab Kabupaten Berau.
Prestasi luarbiasa yang di capai kedua anak berbakat tersebut dan telah mengharumkan nama Kabupaten Kutai Timur antara lain ;
Di dalam puisi ini saya mencoba untuk menceritakan suatu gambaran tentang sebuah perjalanan kehidupan di Pulau Kalimantan yang jauh sebelumnya kita ketahui hanya sebuah pulau besar yang di penuhi dengan hutan dan anak-anak sungai dengan penduduk asli yang hampir tidak terlihat di bawah kanopi pepohonan hutan belantara.
Dahulu kala Alam Kalimantan adalah sebuah alam Surga bagi semua suku yang menghuni Pulau Kalimantan dan alam sejak lama telah menjadi taman bermain serta sumber pemenuhan kebutuhan hidup manusia tanpa tekhnologi moderenisasi namun memiliki potensi yang sangat kaya raya dan mampu menopang pertumbuhan ekonomi sebuah negara, maka tak heran kalimantan menjadi salah satu pulau yang paling di incar untuk di perebutkan oleh para penjajah di zaman kolonial.
Masyarakat suku pedalaman telah terbiasa hidup berdampingan dengan harmoni alam dan bersifat teritorial cenderung tertutup sehingga jauh dari peradaban kehidupan manusia yang sudah mulai maju di zaman itu.
Dahulu kala pemahman tentang masa depan itu hanyalah sebuah kemampuan untuk dapat mempertahankan diri atau wilayah serta melahirkan keturunan, dan yang penting mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tanpa memahami hal-hal yang sangat penting lainnya dari semua sisi kehidupan tentang kemajuan dan perubahan hidup yang lebih baik di masa depan yang lebih sejahtera.
Suatu hari beberapa orang dari suatu golongan suku pedalaman melakukan sebuah perjalanan menjelajah daratan alam dan melintasi pegunungan hutan kalimantan hingga tiba di suatu wilayah pesisir dan menemukan tempat tinggal sekelompok manusia dari salah satu golongan suku tertentu di tempat itu dan terlihat kehidupan mereka sudah mulai mengalami kemajuan dalam pola kehidupan mereka daripada suku-suku lainnya di pedalaman kalimantan, dan tempat tinggal mereka yang kebetulan terletak di salah satu titik persinggahan di salah satu jalur atau rute perdagangan lintas laut di masa itu.
Di tempat yang mereka temukan itu terlihat begitu banyak perbedaan pola atau tata cara kehidupan serta hal-hal yang tidak biasa dan tidak pernah mereka mereka lihat sebelumnya, dan mereka juga melihat terdapat barang-barang sederhana yang menurut mereka sangat unik dan luarbiasa karena tidak pernah di temukan di tempat asal mereka, dan menemukan barang-barang yang menurut mereka begitu sempurna dan bermanfaat untuk memenuhi dan melengkapi kebutuhan hidup orang banyak di tempat asal mereka seperti Kain yang dapat di jadikan pakian, Panci yang dapat di pakai untuk memasak, Garam dan Benih serta peralatan lainnya yang berguna untuk mempermudah suatu pekerjaan yang sulit.
Kemudian mereka mencoba untuk melakukan penawaran dengan cara transaksi tukar atau barter dengan barang-barang yang mereka bawa dari hutan seperti Emas, Kayu Gaharu, Tanduk, Obat-obatan Herbal serta benda-benda lainnya yang di peroleh dari alam untuk dapat di tukarkan dengan barang-barang yang ada di tempat itu, dan itulah yang menjadi awal dari pengetahuan tentang kemajuan kehidupan di dunia luar yang menjadi cikal bakal yang mempengaruhi peradaban kehidupan penduduk pedalaman di pulau kalimantan.
Setelah kembali pulang dalam perjalanan dari pesisir kembali ke tempat asal mereka di pedalaman, lalu di tunjukanlah barang-barang yang mereka bawa pulang itu kepada warga di tempat tinggal mereka dan membagikannya kepada sanak saudaranya yang lain serta menyuruh mereka untuk mencoba memakai sesuatu yang tidak pernah mereka pakai sebelumnya dan memakan sesuatu yang tidak pernah mereka cicipi selama hidup mereka, maka dari situlah orang-orang banyak mulai merenungkan tentang bagaimana hal-hal yang baru itu ternyata ada di luarsana dan mereka tidak pernah mengetahuinya dan menyadarinya sepanjang hidup mereka.
Akhirnya orang-orang mulai memikirkan suatu cara tentang bagaimana supaya orang banyak juga dapat memperoleh hal-hal yang baru itu agar dapat milikinya untuk melengkapi dan memenuhi kebutuhan hidup setiap orang, itulah awal dari terbentuknya cita-cita di benak pikiran setiap orang yang telah memicu semangat setiap orang untuk berusaha mengejar impian dalam kehidupan.
Pengalaman yang baru itu telah membawa suatu perubahan besar dalam pola pikir setiap orang di pedalaman yang sebelumnya primitif, kaku dan terbatas menjadi bebas dalam ruang berfikir yang luas tentang masadepan, dan hal itu juga telah mengajarkan banyak hal tentang sebuah pengetahuan baru yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan dan di pahami dalam kehidupan, sehingga mereka mulai menyadari bahwa memiliki tujuan hidup merupakan suatu hal yang sangat penting karena kenyataan hidup itu lebih dari apa yang pernah mereka rasakan dan lebih dari apa yang telah mereka pikirkan sebelumnya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik bagi anak cucu mereka di masa depan.
Hari-hari yang baru penuh harapan telah di mulai, dan semua itu beranjak dari sebuah pengalaman kecil yang mampu mengubah konsep kehidupan dan masadepan yang lebih maju dan sejahtera bagi penduduk asli di pulau kalimantan.
Kini orang-orang asli kalimantan mulai mencapai puncaknya dan telah mampu bersaing di segala bidang kehidupan.
Kekayaan alam yang melimpah menjadi dasar pertumbuhan perekonomian yang mampu mempercepat program pembangunan di seluruh daerah.
Taraf hidup dan ekonomi masyarakat berkembang begitu pesat melalui program-program pemerintah serta lapangan kerja yang terbuka luas bagi setiap orang di seluruh pelosok daerah.
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang sudah tidak lagi diragukan dan telah mampu bersaing di segala bidang pengetahuan dan tekhnologi yang di harapkan dapat membawa putra putri kalimantan menjadi tuan di tanahnya sendiri.
Transmigrasi dan pembangunan bidang usaha di segala sektor telah banyak mendatangkan suku-suku lain dari luar dan telah menambah jumlah keindahan warna budaya di pulau kalimantan.
Pendatang telah mampu beradaptasi dengan penduduk asli kalimantan dengan tetap menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan tradisi penduduk lokal, dan begitupun sebaliknya penduduk asli kalimantan telah mampu membiasakan diri dengan tetap menerapkan sistem toleransi yang kuat demi tercapainya kehidupan yang aman dan damai sejahtera dalam menghadapi setiap perubahan, kemajuan dan pertumbuhan sosial di dalam peradaban kehidupan yang terus mengalami kemajuan yang sangat pesat di Pulau Kalimantan.
Komentar
Posting Komentar