Postingan

FORUM DUTA BUDAYA KALIMANTAN TIMUR

Gambar
  ARTI LOGO FORUM DUTA BUDAYA KALIMANTAN TIMUR : BURUNG RANGKOK Gambar Burung Rangkok mewakili Kebudayaan Masyarakat Pedalaman yang ada Kalimantan Timur   IKAN LUMBA LUMBA Gambar Ikan Lumba – Lumba Mewakili Kebudayaan Masyarakat Pesisir yang ada Kalimantan Timur. ISTANA Gambar Istana Mewakili Kebudayaan Keraton atau Kesultanan yang ada di Kalimantan Timur. LINGKARAN HIJAU Gambar Lingkaran Warna Hijau Mewakili Kekayaan dan Keindahan Alam di Kalimantan Timur   ARTI SECARA FILOSOFIS Logo "Forum Duta Budaya Kalimantan Timur" adalah sebuah bentuk visualisasi yang merepresentasikan suatu keunikan dalam sebuah keberagaman budaya yang di gabungkan dalam satu bingkai kesatuan yang utuh sebagai warisan kekayaan budaya di Kalimantan Timur yang memukau dan selaras dengan pesona keindahan alam serta kekayaan alam yang sempurna yang menjadi salah satu aset utama dalam membangun Ekonomi dan Sumber Daya Manusia di Provinsi Kalimantan Timur untuk masa depan. Design by. Y

TRADISI RITUAL ADAT "UFAH" SUKU KAYAN

Gambar
  MENGENAL SEJARAH RITUAL ADAT   "UFAH" DALAM TRADISI BUDAYA SUKU DAYAK KAYAN Gambar Ritual UFAH di Desa Miau Baru Tahun 1996 SEJARAH SINGKAT TENTANG TRADISI ADAT "UFAH" SUKU DAYAK KAYAN Ritual Adat Ufah adalah warisan tradisi budaya asli Suku Dayak Kayan yang telah terkenal dan telah melegenda dalam sejarah kehidupan tradisi budaya Suku Dayak Kayan sepanjang masa, sehingga ritual ini sudah tidak asing lagi di kalangan Rumpun Suku Dayak Kayan yang ada di seluruh daratan Borneo. Ritual Adat UFAH dalam sejarah Suku Dayak Kayan merupakan salah satu upacara ritual yang di anggap paling sakral dalam kehidupan tradisi budaya Suku Dayak Kayan dimana hal ini di anggap sangat penting dan wajib di laksanakan dalam sebuah siklus kelahiran generasi-generasi atau keturunan Suku Kayan yang bersifat tertentu dan telah di perhitungkan dengan baik untuk menentukan generasi penerus kepemimpinan dan pelindung suku demi kelangsungan hidup masyarakat adat Suku Dayak Kayan yang telah b

ACARA ADAT "PEHELUNG KAUH TUPUH DUMAN LEBAU" di Desa Miau Baru

Gambar
MENGENAL TRADISI “PEHELUNG KA’UH TUPUH DUMAN LEBAU” DI DESA WISATA BUDAYA MIAU BARU HP2SB-SDK dalam Ritual Adat "HIVAN PAKAN" Tahun 2019 URAIAN SINGKAT Pehelung Ka’uh Tupuh Duman Lebau adalah sebutan nama untuk acara “Pesta Pasca Panen” yang di gelar sekali dalam setahun di Desa Wisata Budaya Mau Baru. Acara tersebut biasanya di selenggarakan pada Bulan April setiap tahunnya dan telah menjadi sebuah agenda tetap sebagai ritus seni budaya dalam tradisi budaya Suku Dayak Kayan di Desa Wisata Budaya Miau Baru yang aka terus di lestarikan sepanjang masa. Pehelung Ka’uh Tupuh Duman Lebau mulai di gelar kembali pada Bulan April Tahun 2019 di Desa Wisata Budaya Miau Baru setelah sempat beberapa dekade sepi tidak pernah di selenggarakan terakhir sejak tahun 90an di karenakan adanya isu tentang perbedaan pendapat dan pemahaman terhadap pelaksanaan acara tersebut yang di anggap bersinggungan dengan kepercayaan terkait Agama  dan Mitologi Kepercayaan Suku Dayak Kayan di masa lam

TARIAN MANUK INUQ Suku Dayak Kayan di Desa Miau Baru

Gambar
MENGENAL LEBIH DEKAT TENTANG FILOSOFI "MANUK INUQ"   DALAM TRADISI BUDAYA SUKU DAYAK KAYAN  DI PULAU BORNEO Gambar 1 TARIAN MANUK INUQ SUKU DAYAK KAYAN Oleh Wanita-wanita Kayan di Amin Adat Lakeq Bilung Jau Desa Wisata Budaya Miau Baru MANUK INUQ atau dalam Bahasa Indonesia di sebut dengan nama BURUNG MANIK adalah sebuah replika burung yang di hiasi dengan rumbai dan manik – manik kecil dengan corak warna warni yang cerah sebagai suatu alat peraga dalam sebuah tarian dalam tradisi seni tari Suku Dayak Kayan. Tarian Manuk Inuq biasanya di bawakan oleh Wanita-wanita Dewasa Suku Dayak Kayan pada acara-acara tertentu seperti rangkaian "Ritual Adat Hivan Pakan" dalam acara PEHELUNG KA'UH TUPUH DUMAN LEBAU, dan dapat di jumpai juga dalam acara Pagelaran Seni Budaya Tahunan pada setiap Perayaan Hari Natal di Desa Wisata Budaya Miau Baru. MANUK INUQ merupakan salah satu Warisan Budaya Asli Suku Dayak Kayan Umaq Lekan yang di lestarikan secara turun temurun dan merupak

PUISI : Keseimbangan Hidup dan Harapan di Pulau Kalimantan

Gambar
KESEIMBANGAN HIDUP DAN HARAPAN DI PULAU KALIMANTAN Ketika muncul setitik cahaya dari ubuk timur Kalimantan. Membayang di antara celah kabut subuh pagi yang samar-samar. Mata-mata kecil mulai membuka kelopak yang sayup kuyup di antara dinginnya suasana alam. Mentari pagi pun muncul menggerakan tubuh-tubuh penghuni alam semesta. Cuitan-cuitan burung kecil membisik alam secara perlahan. Dan suara kepakan-kepakan sayap Burung Enggang mulai terdengar dari pohon-pohon yang tinggi menghalau segala keresahan Seketika melengking suara Burung Ruai Raja bernyanyi dari puncak-puncak pegunungan tinggi yang di sambut dengan sorak sorai semua makhluk bumi. Serpihan sinar cerah mentari akhirnya menembus butiran-butiran embun dan melenyapkan semua kabut Bumi. Udara sejuk pagi mulai menggerakan jemari-jemari kecil pepohonan tinggi sembari bercerita tentang asa. Hari yang indah penuh harapan telah datang bersama semerbak bunga-bunga hutan yang mekar. Keindahan dan kedamaian yang seimbang di antara ribuan

PAKAIAN ADAT WANITA SUKU DAYAK KAYAN

Gambar
DERA FIORENTINA AGATHA MENGENAL PAKAIAN ADAT WANITA SUKU DAYAK KAYAN UMAQ LEKAN Jumlah sub suku dayak di pulau Kalimantan yang terdiri dari kurang lebih 405 sub suku yang masing - masing memiliki ciri khas dari tradisi budaya dan adat istiadatnya yang memiliki artinya tersendiri sehingga menjadi sebuah keunikan dan warna kehidupan manusia di kalimantan yang begitu menarik perhatian setiap orang untuk dapat mengenal dan melihat secara langsung kehidupan di  pulau kalimantan. Suku Dayak Kayan dari Apau Kayan adalah salah satu diantara beberapa golongan besar suku dayak yang ada di pulau kalimantan yang sudah lama di kenal dengan kekayaan seni dari ciri khas tradisi budayanya yang sangat unik baik itu di lihat dari seni budayanya yang meliputi tari - tarian, seni ukir atau kerajinan lainnya, musik tradisional,  maupun busana adatnya yang sangat unik termasuk  ritua-ritual adat serta sistem tatanan sosial masyarakat adat suku dayak kayan yang hidup di pulau kalimantan. Ciri khas busana ata

MENGENAL SENI TATO DALAM TRADISI BUDAYA SUKU DAYAK KAYAN

Gambar
    Photo : Puidoh "Long Ing" TATO SEBAGAI IDENTITAS DAN PEMBEDA STATUS SOSIAL DALAM KEHIDUPAN BERDASARKAN TRADISI BUDAYA SUKU DAYAK KAYAN UMAQ LEKAN Tato sudah tidak asing lagi di kenal dalam kehidupan semua   suku dayak di Pulau Borneo, dan itu sudah menjadi sebuah ciri has orang dayak dari zaman ke zaman dan memiliki arti yang berbeda-beda sesuai dengan tradisi masing-masing sub suku dayak yang ada di Pulau Borneo. Tapi dalam kesempatan ini kita akan mencoba untuk mengupas tentang sejarah dan arti Tato bagi Suku Dayak Kayan secara empiris dalam suatu penjelasan yang mudah dapat   kita mengerti, karena hal ini perlu di ketahui dan di pahami oleh semua orang dan terlebih terhadap Generasi –generasi Muda Suku Dayak Kayan secara khusus, agar semua bisa mengetahui dan memahami tentang Sejarah Tradisi Budaya Suku Dayak Kayan sejak masa lampau. Dalam Bahasa Kayan Tato di sebut dengan nama Tedak yang artinya sebuah   tanda yang di buat dengan memasukan pigmen berwarna hitam